LAVA TOUR : Wisata Merapi dengan Jeep
Sekali waktu saya bersama teman-teman
mencoba berwisata ke tempat penduduk yang pernah terkena letusan Gunung Merapi
menggunakan jeep. Kami berangkat hari Minggu pagi, sampai Kalikuning sekitar
pukul 9 pagi. Beruntung, udara cerah sehingga kami bisa melihat Gunung Merapi dengan
cukup jelas. Kawasan Kalikuning memiliki banyak jeep yang menawarkan lava tour.
Di sebut lava tour karena tempat-tempat yang dikunjungi merupakan tempat yang
dulunya pernah terkena material letusan Gunung Merapi dan awan panas yang biasa
disebut Wedhus Gembel.
Saat yang baik untuk ber-lava tour
adalah di pagi hari, terutama bila di musim hujan karena hujan biasa turun di
sore hari. Lava tour sendiri dibagi menjadi tiga trip / rute perjalanan : short
trip – medium trip – long trip. Perbedaannya ialah banyaknya tempat wisata
yang disinggahi, semakin banyak maka jarak yang ditempuh akan semakin panjang
dan waktu yang diperlukan akan semakin lama (it sounds fun !).
Kemarin kami mencoba short trip, mungkin karena terlalu
bersemangat dan sangat suka berfoto ria, kami menghabiskan waktu sampai dua jam
untuk rute pendek ini. Bisa dibayangkan apabila kami mengambil rute panjang / long trip, driver jeep perlu bersabar menunggu kami !
Pertama, kami singgah di Museum Sisa
Hartaku. Museum ini menyimpan barang-barang yang terkena awan panas dan material
Gunung Merapi. Tidak hanya itu, museum ini menyimpan tulang belulang
sapi/kerbau yang mati karena bencana itu dan telah disusun membentuk hewan itu.
Pikiran saya kembali saat bencana itu terjadi, berat dibayangkan betapa
menakutkannya saat bencana itu terjadi.
Selanjutnya kami singgah di Batu
Alien. Disebut Batu Alien karena ada sebuah batu besar yang kalau dilihat akan
menyerupai wajah manusia yang sedang sedih. Batu ini murni hasil lemparan dari
letusan Gunung Merapi, bukan hasil pahatan manusia ataupun batu yang berubah bentuk
karena terkena material letusan. Area wisata Batu Alien terdiri dari batu-batu
dan pasir-pasir yang menutupi tanah. Dari sini, kita bisa melihat Gunung Merapi
dengan sangat jelas, sangat cocok bagi wisatawan yang ingin berfoto ria. Di
tempat ini juga menyediakan tempat khusus berfoto, ada yang bentuk hati
berbunga ada juga yang bentuknya seperti gardu pandang pendek, tarifnya sekitar
Rp.5.000,- - Rp.10.000,- per orang.
Setelah itu kami melanjutkan
perjalanan ke salah satu spot yang bagus
untuk berfoto. Driver jeep kami cukup
handal memarkirkan jeepnya sehingga kami dapat berfoto di atas jeep dengan background / latar belakang Gunung Merapi.
Sungguh nyaman berada di alam yang masih bersih udaranya dan jauh dari hiruk
pikuk rutinitas. Driver kami dengan
rendah hati membantu memfoto kami menggunakan salah satu ponsel kami,
sepertinya dia cukup berpengalaman dalam mengambil foto karena beberapa kali
mengarahkan gaya dan mengambil foto dalam berbagai sudut.
Tempat terakhir yang kami kunjungi
adalah Bunker Merapi. Bunker ini sempat sangat terkenal di tahun 2006 karena
ada dua relawan yang tewas terpanggang di dalamnya saat letusan Gunung Merapi tahun
2006. Bunker ini diciptakan untuk melindungi penduduk dari awan panas, bukan
lava. Ketika lava melintas, suhu bunker menjadi sangat tinggi, bahkan air yang
ada di bak dalam bunker juga ikut mendidih. Saya dan teman-teman mencoba masuk
dan melihat suasana dalam bunker. Ukurannya tidak terlalu luas dan di
tengah-tengah (mungkin tempat bak mandi dulu) ada bangunan tertutup batu-batu.
Di dalam begitu gelap, tidak ada pencahayaan selain cahaya matahari yang masuk
melalui pintu masuk. Di sekitar bunker, terdapat beberapa kios yang menjual
makanan, minuman, pakaian serta souvenir. Para wisatawan dapat beristirahat
sejenak dan membeli kenang-kenangan
untuk kerabat.
Sekian perjalanan saya ber lava tour
kali ini. Saya berencana untuk mencoba long
trip di lain kesempatan. Saya mendapat info apabila mengambil rute panjang
maka akan melewati sungai dan bisa bermain air di sana (sangat menarik !).
Komentar
Posting Komentar