MALIOBORO STREET : Center of Yogyakarta

Have you ever heard Malioboro or Malioboro Street before ? Yes, Malioboro is the most popular destination in Yogyakarta. Actually, Malioboro is the name of street in the center of Yogyakarta. The location is in north of Sultan Palace. Actually Malioboro has a traditional market, called Beringharjo Market but you could find many sellers in west side of Malioboro Street. In there, you could buy many things, like foods, clothes, handmade, bags, shoes, bracellet, necklace, etc.
If you ever visited Malioboro more than two years ago, you will be suprised with new look of Malioboro. The government has already fixed up appearance of Malioboro. You won’t find any seller (except food seller) in east side of Malioboro Street. The pedestrian can pass through Malioboro Street and sit in some chairs that have already prepared by government. You can take picture or “selfie” with your friends or family.
I am seating in one of Malioboro street chair

For parking area, the government has already prepared in the north of Malioboro street, Abu Bakar Ali street. You can see Malioboro from the top of parking area.
We could see road of Malioboro street from the top

If you like to visit instagramable area with cheap price, I recommend you (especially for teens) to visit here. This area is popular for teens.


Lokasi: Jl. Abu Bakar Ali, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAVA TOUR : Wisata Merapi dengan Jeep

Gambar
Sekali waktu saya bersama teman-teman mencoba berwisata ke tempat penduduk yang pernah terkena letusan Gunung Merapi menggunakan jeep. Kami berangkat hari Minggu pagi, sampai Kalikuning sekitar pukul 9 pagi. Beruntung, udara cerah sehingga kami bisa melihat Gunung Merapi dengan cukup jelas. Kawasan Kalikuning memiliki banyak jeep yang menawarkan lava tour. Di sebut lava tour karena tempat-tempat yang dikunjungi merupakan tempat yang dulunya pernah terkena material letusan Gunung Merapi dan awan panas yang biasa disebut Wedhus Gembel. Saat yang baik untuk ber-lava tour adalah di pagi hari, terutama bila di musim hujan karena hujan biasa turun di sore hari. Lava tour sendiri dibagi menjadi tiga trip / rute perjalanan : short trip – medium trip – long trip. Perbedaannya ialah banyaknya tempat wisata yang disinggahi, semakin banyak maka jarak yang ditempuh akan semakin panjang dan waktu yang diperlukan akan semakin lama ( it sounds fun ! ). Kemarin kami mencoba short trip , mu...
Baca selengkapnya

GUNUNG IRENG : Gunung Hitam dengan Pemandangan Memukau

Gambar
Buat yang suka trekking atau menikmati pemandangan dari atas bukit, patut mengunjungi tempat wisata yang satu ini, yap Gunung Ireng. Di namakan Gunung Ireng karena bebatuan yang menyusun gunung/bukit ini berwarna hitam legam atau dalam bahasa Jawa disebut ireng . Gunung Ireng berada di wilayah Patuk, Gunungkidul. Posisinya masih dekat dengan perbatasan Yogya-Gunungkidul. Dari Jalan Wonosari lurus terus ikuti jalan besar. Setelah melewati papan selamat datang Gunungkidul, jalan pelan-pelan sampai perempatan GCD FM dan kantor polisi Patuk. Dari situ belok kanan dan lurus terus sampai menemukan tugu di persimpangan.  Ambil kanan dan ikuti jalan sampai melihat tulisan penunjuk Gunung Ireng di sisi kiri jalan, lalu ambil kiri dan tidak jauh dari situ kita bisa menemukan lokasi parkir Gunung Ireng. Walaupun dinamakan Gunung Ireng, kita tidak perlu berjalan jauh untuk mencapai puncak gunung. Jarak yang ditempuh hanya sekitar 5-10 menit dari parkiran (sangat dekat !)....
Baca selengkapnya

MUSEUM ULLEN SENTALU : Museum Keraton Yogyakarta dan Solo di Kaki Gunung Merapi

Gambar
Belum banyak yang mendengar dan mengetahui keberadaaan Museum Ullen Sentalu. Museum yang tepatnya berada di obyek wisata Kaliurang, Yogyakarta ini memang sangat berbeda dengan museum lainnya. Salah satu hal yang membedakan ialah pengunjung akan ikut tur selama memasuki museum. Setelah membeli tiket, pengunjung akan diminta untuk menyebutkan nama dan alamat tinggal kemudian menunggu beberapa saat sampai namanya dipanggil. Pengunjung akan dibuat berkelompok dan akan ditemani satu guide / pemandu wisata yang nantinya bertugas menjelaskan tiap-tiap benda yang berada di museum tersebut. Setiap kelompok akan diberi jeda beberapa menit agar tidak bertabrakan waktu dengan kelompok lainnya. Hal ini bertujuan membuat pengunjung benar-benar memahami penjelasan yang diberikan guide dan merasa nyaman melihat benda-benda bersejarah yang dipajang (tidak berdesak-desakan). Hal yang unik lainnya adalah pengunjung dilarang mengambil gambar (berfoto) di dalam museum. Tidak ada penjelasan khusus menge...
Baca selengkapnya